Salah satu kunci untuk bisa mencapai tujuan keuangan adalah dengan menyusun perencanaan keuangan yang matang. Tidak hanya untuk kepentingan keuangan bersama, namun kepentingan keuangan pribadi pun butuh perencanaan yang disusun dengan mempertimbangkan banyak hal penting. Jika tidak punya perencanaan keuangan, hal-hal berikut ini berkemungkinan akan kamu alami.

 

Apa yang Dimaksud dengan Perencanaan Keuangan

Selama ini kamu mungkin sudah sering mendengar tentang perencanaan keuangan, namun kamu mungkin belum begitu paham maksudnya. Perencanaan keuangan lebih dari sekadar pengelolaan uang masuk dan keluar. Istilah tersebut merujuk pada proses menyusun strategi untuk mencapai tujuan finansial jangka pendek dan jangka panjang, berdasarkan situasi keuanganmu saat ini. 

Lantas, apa sih tujuan keuangan yang ingin dicapai tersebut? Setiap orang memiliki tujuan keuangan yang berbeda-beda, mungkin ada yang ingin membeli kendaraan dalam jangka waktu beberapa tahun ke depan, membeli rumah, menyiapkan biaya pendidikan anak, pergi liburan, atau menyiapkan dana pensiun. Tujuan inilah yang ingin bisa dicapai dengan rencana keuangan.

Dengan menyusun perencanaan yang matang terkait dengan keuanganmu, maka kamu bisa mendayagunakan semua aset yang kamu miliki saat ini, untuk mencapai tujuan finansial yang telah kamu tentukan. Dalam menyusun rencana keuangan ini, kamu bisa melakukannya sendiri ataupun menggunakan jasa profesional di bidang tersebut. 

 

6 Akibat Tidak Punya Perencanaan Keuangan 

Seperti yang disebutkan sebelumnya, adanya rencana yang sudah disusun dalam pengelolaan keuangan, akan bisa membantu seseorang dalam mencapai tujuan finansialnya, baik itu tujuan dalam jangka waktu dekat atau pun panjang. Lantas, apa yang bisa ditimbulkan jika seseorang tidak menyusun perencanaan tersebut? Yuk simak beberapa kemungkinan akibatnya di bawah ini.

1. Tidak Tercapainya Tujuan Keuangan 

Ketiadaan perencanaan yang matang terkait pengelolaan keuangan, berpotensi membuatmu kesulitan dalam mewujudkan tujuan keuangan. Contoh kecilnya saja, jika kamu ingin membeli suatu barang dengan harga yang cukup lumayan, tentu kamu harus menabung terlebih dahulu. Namun, karena tidak adanya perencanaan yang matang, kamu kesulitan untuk melakukannya. 

Membeli barang dengan harga yang cukup tinggi hanyalah contoh kecil dari beberapa tujuan keuangan lainnya, apalagi yang tergolong sebagai tujuan keuangan jangka panjang, seperti membeli rumah atau pun mempersiapkan dana pendidikan anak. Jadi, jangan heran jika uang yang kamu punya akan habis begitu saja, tanpa bisa membuatmu mencapai tujuan keuangan. 

2. Tidak Ada Motivasi untuk Mencapai Tujuan Keuangan 

Jika kamu tidak memiliki rencana keuangan, maka kamu akan kesulitan dalam menemukan motivasi untuk mencapai tujuan keuangan yang kamu inginkan. Jangankan mendapatkan motivasi, tidak adanya rencana keuangan juga bahkan akan bisa membuatmu bingung apa sih sebenarnya tujuan keuangan yang ingin kamu raih, dengan kondisi keuanganmu sekarang ini. 

3. Overspending 

Urung menyusun perencanaan keuangan bisa membuatmu menjadi pribadi yang terbiasa overspending atau menggunakan anggaran atau alokasi dana secara berlebihan. Padahal, alokasi dana merupakan hal yang sangat dasar sekali dalam pengelolaan keuangan, namun karena tidak ada perencanaan sama sekali, kamu jadi kehilangan kontrol saat membelanjakan uang tersebut. 

Overspending sekali atau dua kali mungkin tidak akan membebani kondisi finansialmu, namun bayangkan jika hal tersebut terjadi berulang kali tanpa adanya perbaikan sama sekali. Bisa-bisa, pendapatan yang seharusnya berlebih untuk gaya hidupmu, malah terasa sangat kurang. Jangan heran jika ke depannya, kamu malah tergiur untuk berutang untuk mencukupi gaya hidup yang berlebihan.  

4. Stres dalam Mengelola Keuangan 

Stres juga bisa diakibatkan oleh ketiadaan rencana keuangan yang matang, loh! Bagaimana tidak, saat kebutuhan banyak yang rasanya harus dipenuhi, kondisi keuangan malah tidak mencukupi. Padahal, jika dikelola dengan optimal, kondisi keuangannya masih bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari, bahkan bisa dikelola untuk memenuhi tujuan keuangan yang lainnya. 

Kamu sendiri mungkin pernah berada dalam posisi ini. Uang terasa begitu kurang saat ada banyak tuntutan untuk memenuhi biaya ini dan itu. Padahal sebelumnya, uang yang kamu miliki dipergunakan untuk hal yang sebetulnya sama sekali tidak kamu perlukan, namun kamu menggunakannya karena tidak adanya batasan yang dibuat dalam mempergunakan uang tersebut.  

5. Tidak Tersedia Dana Darurat 

Kebanyakan orang yang tidak merencanakan dan mengelola keuangannya, biasanya tidak memiliki yang namanya dana darurat. Padahal, dana darurat begitu penting sifatnya, untuk dipergunakan pada kondisi darurat, misalnya seperti kehilangan pekerjaan, jatuh sakit, terkena musibah, bangkrut, dan lainnya. 

Kamu tentu sudah bisa membayangkan bagaimana jadinya jika seseorang berada dalam kondisi darurat, namun tidak ada dana darurat yang dipersiapkan. Tak sedikit orang-orang yang tidak memiliki dana darurat ini yang mengalami kesusahan, bahkan untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya saja, disebabkan karena memang tidak ada dana miliknya lagi yang tersisa.  

6. Standar Hidup yang Stagnan 

Standar hidup yang stagnan berpotensi untuk dialami oleh orang yang tidak merencanakan keuangannya dengan baik. Simpelnya, hidupnya begitu-begitu saja tanpa ada perubahan yang berarti. Padahal, dengan merencanakan keuangan, dia akan menyadari adanya opsi untuk berinvestasi, sehingga uang yang dimilikinya akan bisa mendatangkan keuntungan yang lebih nantinya. 

Itulah tadi ulasan mengenai perencanaan keuangan, berikut dengan akibat yang mungkin terjadi jika seseorang tidak merencanakan keuangannya. Tanpa perencanaan keuangan, akan sulit bagi seseorang untuk mencapai tujuan keuangannya. Maka dari itu, yuk rencanakan keuanganmu mulai dari sekarang, agar nanti bisa dengan mudah mengelolanya dan mencapai tujuan keuangan.

Bagikan
suka artikel ini :